Di depan Tiga Serangkai setelah seharian bersama Indari Mastuti
Terdampar di IIDN sejak tahun
2010 membuatku jatuh cinta pada pendirinya. Pendirinya adalah seorang ibu muda,
muslimah yang sungguh luar biasa dengan jutaan ide yang ada di kepalanya. Dia
adalah Indari Mastuti. Sebagai penggemar beratnya aku ikuti semua sarannya
tentang menulis yang diposting hampir setiap hari dengan kemasan yang sangat
menarik.
Kemauan dan niat yang kuat dengan
quote “ Better Late Never” maka tahun
2013 jadi tahun keberkahan dalam hidupku. Subhanallah 3 tulisanku berhasil aku
wujudkan dalam bentuk buku. Dua novel Hidayah yang diterbitkan secara Indie dan
satu buku parenting yang diterbitkan secara mayor. Terima kasih Mba Indari
untuk semangat dan motivasinya.
Alhamdulillah akhirnya aku bisa
sharing di dunia nyata dengan Mba Indari yang sudah aku impikan sejak lama.
Perjuanganku untuk bisa Kopdar dengan Mba Indari tidak datang begitu saja. Kalau
aku tidak aktif membuka akun FB dan mengikuti kegiatan IIDN pusat maupun yang
di Yogyakarta. Aku tak akan pernah tahu kalau di Solo pun ada Korwil IIDN Solo.
Sempat membayangkan bergabung ke Yogyakarta agar bisa Kopdar dengan Mba Indari
di tanggal 04-02-2014 hari Selasa. Lalu aku disarankan untuk gabung dengan IIDN
yang ada di Solo
. Narsis lagi bersama IIDN Soloraya
Allah memudahkan lagi langkahku
merapat di IIDN Soloraya. Rumah yang akan digunakan untuk Kopdar tanggal 5 ada
Solo selatan dan tidak terlalu jauh dari rumahku. Tapi karena Yang Kung kurang
mengenal daerahnya maka aku putuskan untuk survey dulu sebelum hari H. Ini
penting karena aku tidak mau harus spaneng bertanya kesana-kemari untuk mencari
alamat rumah Mba Candra pada hari H.
Demi bisa mengikuti acara road
shownya Mba Indari di lima kota (Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan
Tasik ) aku nyegat yang di Solo saja. Alhamdulillah bisa tukaran jadwal sama
teman yang ngajar di jam pertama sehingga bisa meninggalkan sekolah tanpa
meninggalkan murid.
Sebelum berjumpa dengan Mba
Indari aku sudah membayangkan pasti orangnya jaim, dan “agak gimana gitu”. Eh
ternyata dugaanku salah. Ibu muda yang kaya prestasi di bidang tulis menulis,
dan penerbitan buku indie ini, begitu “heboh & rame”, punya misi, visi dan
semangat yang luar biasa untuk memajukan Ibu-ibu untuk melek internet dan
literasi.
Mba Indari dengan suara serak tapi penuh semangat menceritakan perjalanan hidup, dan karirnya merintis IIDN dan kecintaannya pada menulis. Dan mimpinya agar para ibu yang hobi nulis punya wadah dan bisa berbagi.Mba Indari juga memberi rahasia time managementnya dengan " To do List" nya super keren.
Pokoknya Ibu muda yang satu ini sungguh luar biasa. Jadi punya ide nich buat buku kroyokan sama IIDN Soloraya untuk nulis, kenangan dan ilmu apa yang didapat dari seorang "Indari Mastuti" wah pasti seru nich.
Disudahi dulu ya tulisan ini, lain kali disambung deh. Ini mo prepare travelling ke Turki.
Beruntung bisa kenal Bunda Astuti, salut dengan semangatnya meski tak muda lagi. semoga saya bisa seperti Bunda tetap produktif meski usaha terus bertambah..oleh-olehnya ya Bunda qeqeqe..ngarep.com
BalasHapusEh..typo ..maksudnya usia terus bertambah...
Hapustq ya.. so kpn nich kita ketemuan lagi..ini masih jet leg sdh ada sih drafnya tuk oleh-oleh hehehe
Hapusiya,..trus semangat ya menimba ilmu. kamipun ingin seperti njenengan selalu bersemangat meski sudah bercucu,.
BalasHapusyaya yuk selalu berbagi/kapan kita ketemuan alias kopdar?
HapusInspiratif ya... Salut untuk semangatnya belajar & menulis. *Plak! Tamparan keras buatku, jadi malu...
BalasHapusmba Euisry hayuk semangat. makasih ya sudah singgah di lapak ini..
Hapus