Peran Istri dalam Membangun Keluarga Sakinah"

astutiamudjono.wordpress.com | Jumat, Juli 25, 2025 |
 "Peran Istri dalam Membangun Keluarga Sakinah" dalam 9 paragraf yang sederhana dan humanis.
Peran Istri dalam Membangun Keluarga Sakinah
Membangun keluarga sakinah – sebuah keluarga yang tenang, tentram, dan penuh berkah – adalah impian setiap Muslim. Di balik impian ini, peran istri sangatlah sentral dan strategis. Istri bukan hanya pelengkap, melainkan poros yang menopang keutuhan dan keharmonisan rumah tangga. Ia adalah manajer cinta, pendidik pertama, dan penyejuk hati bagi suami dan anak-anaknya. Ketenteraman sebuah rumah seringkali dimulai dari hati seorang istri yang tenang dan bijaksana dalam menyikapi segala dinamika kehidupan.
Dalam Islam, ikatan pernikahan adalah mitsaqan ghaliza, perjanjian yang agung dan berat. Allah SWT sendiri menegaskan tujuan pernikahan dalam Surah Ar-Rum ayat 21: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." Ayat ini jelas menunjukkan bahwa istri adalah sumber ketenteraman (sakinah), kasih sayang (mawaddah), dan rahmat bagi suami dan seluruh keluarga.
Seorang istri memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan atmosfer positif di rumah. Ini meliputi menjaga kebersihan dan kerapian rumah, menyiapkan makanan yang halal dan baik, serta menciptakan suasana yang nyaman untuk beristirahat dan beribadah. Ketika rumah bersih dan nyaman, anggota keluarga akan merasa betah, dan ini adalah langkah awal menuju ketenangan. Bayangkan seorang suami pulang kerja dalam keadaan lelah, dan mendapati rumah berantakan serta istri yang cemberut. Tentu ini akan menjauhkan rasa sakinah.
Namun, peran istri tidak hanya sebatas urusan domestik. Ia juga adalah madrasah pertama bagi anak-anak. Pendidikan agama dan akhlak yang diterima anak sejak dini sebagian besar berasal dari ibunya. Istri yang salehah akan menanamkan nilai-nilai keimanan, kejujuran, sopan santun, dan kasih sayang pada anak-anaknya. Rasulullah ﷺ bersabda, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menggarisbawahi pengaruh besar orang tua, khususnya ibu, dalam membentuk karakter anak.
Selain itu, istri juga berperan sebagai pendukung dan penasihat bagi suami. Ia adalah tempat suami berkeluh kesah, berbagi beban, dan mencari solusi. Seorang istri yang bijak akan memberikan nasihat yang baik dengan penuh hikmah, bukan menghakimi. Kasus: seorang suami sedang menghadapi masalah besar di pekerjaannya, ia merasa tertekan dan hampir putus asa. Sang istri bukannya mendukung, malah ikut-ikutan cemas berlebihan atau bahkan menyalahkan. Penyelesaiannya: istri perlu menjadi penenang. Dengarkan keluh kesah suami dengan empati, berikan semangat, ingatkan untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah, serta bantulah mencari jalan keluar jika memungkinkan. Dukungan emosional seperti ini sangat berharga bagi suami.
Seringkali, kesibukan masing-masing bisa membuat komunikasi menjadi renggang. Kasus lain: pasangan suami istri sama-sama sibuk dengan pekerjaan atau kegiatan di luar rumah, sehingga jarang ada waktu berkualitas untuk saling berbicara dan memahami. Ini bisa memicu kesalahpahaman dan menjauhkan rasa sakinah. Penyelesaiannya: Istri bisa mengambil inisiatif untuk menjadwalkan "waktu berkualitas" bersama suami dan anak-anak. Bisa berupa makan malam bersama tanpa gadget, berdiskusi tentang hari masing-masing, atau melakukan aktivitas keluarga lainnya. Komunikasi yang efektif adalah kunci keharmonisan.
Seorang istri juga perlu memiliki kesabaran yang luar biasa. Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh liku. Akan ada ujian, perbedaan pendapat, dan kekurangan dari masing-masing pasangan. Kesabaran istri dalam menghadapi kekurangan suami, mendidik anak-anak yang terkadang bandel, atau menghadapi masalah finansial, adalah bukti ketangguhannya. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153). Kesabaran adalah pondasi kokoh dalam membangun keluarga sakinah.
Pakar agama Islam sering menasihati bahwa istri yang baik adalah yang pandai bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan Allah dalam rumah tangganya, sekecil apa pun itu. Ia tidak banyak mengeluh, melainkan fokus pada solusi dan kebaikan. Rasa syukur akan menarik lebih banyak kebaikan dan menumbuhkan rasa cinta serta kebahagiaan. Jika istri selalu bersyukur, suasana rumah pun akan terasa lebih positif dan berkah.
Pada akhirnya, peran istri dalam membangun keluarga sakinah adalah ibadah yang agung. Ini membutuhkan komitmen, keikhlasan, dan kerja sama dengan suami. Dengan memahami peran ini, mengamalkan ajaran agama, dan senantiasa memohon pertolongan Allah, seorang istri dapat menjadi pilar utama yang kokoh, menciptakan keluarga yang tidak hanya sakinah di dunia, tetapi juga menjadi ladang pahala yang membawa kebahagiaan abadi di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...