Travelling kami ke Turki memang sudah direncana 6 bulan sebelumnya. Ide travelling ini dirancang oleh adik saya yang memang hobi travelling. Rencana travelling keluarga ini sebenarnya mau ke Hongkong dan singgah ke Kuala lumpur dengan pasangan masing-masing. Tapi entah mengapa rencana itu berubah total. Setelah direncana ulang yang muncul justru travelling ke Turki dengan agenda sambil nengok keponakan yang kuliah disana dengan bea siswa dari Pasiat Turki yang ada di Indonesia.
Kami tiga bersaudara sedang transit di bandara Changi sebelum meneruskan perjalanan ke Turki
Saya sebagai penggembira, tentu
saja Yes oke, oke saja dengan rencana
keren itu. Alhamdulillah dengan doa dan ikhtiar saya berusaha mewujudkan mimpi
travelling saya menjadi nyata. Saya sempat putus asa karena ketika menghadap ke
Kepsek atasan saya, beliau tidak berani member izin, saya harus izin langsung
ke Pak Wali lewat Dikpora, karena ada aturan PNS terutama guru tidak boleh
bebergian ke Luar Negeri pada hari kerja efektif.
Tapi keinginan yang kuat dan
semangat untuk bisa mewujudkan rencana itu, saya langsung ke BKD dan konsultasi
hingga akhirnya saya diminta untuk membuat usulan cuti besar yang belum saya
ambil selam 6 tahun ke belakang. Bermodal aturan itu saya bisa lolos dan dapat
izin dengan embel-embel Tunjangan fungsional saya dipotong pada gaji di bulan
maret 2014. Whatever lah, nikmat yang akan saya dapatkan insyaallah lebih besar
dari potongan itu.
Sebelum hari H, saya siapkan
tugas dan guru pengganti selama saya tinggal traveling, urusan rumah, dan
lingkungan juga beresi. Adik saya sempat kasih saran agar saya datang ke
Jakarta ngepas jumat siang tgl 14 -02-2014 juga ngga apa-apa, karena kami
terbang ke Turkinya masih malam hari Jam !9.00 berkumpul di bandara Soeta. Tapi
tikek PP Jkt Solo sudah saya siapkan jauh-jauh hari dengan hunting tiketpesawat
promo. Alhamdulillah ada hikmahnya di
balik itu semua, saya sempat menangis ketika saya lihat di beberapa chanel TV
disiarkan bahwa jumaat pagi penerbangan dari Solo, Yogyakarta dan Surabaya
ditutup sementara karena imbas dari debu gunung Kelud yang meletus.
Subhanallah, Allah masih
mengizinkan saya melangkah tadabur alam ke bumi Turki bersama kedua adik saya.
Terima kasih ya Allah untuk kesempatan yang Kau berikan pada hambaMu ini. Saya
coba merenda tulisan sederhana untuk memulai kisah perjalanan saya. Semoga bisa
menginspirasi dan bermanfaat bagi pembaca.
Sumber: http://citizensplatform.net/2013/12/turkish-airlines-commences
Ah saya semakin tertarik saja
untuk bisa mengenal Turki dari dekat. Saat ini memang Turki jadi tujuan wisata
yang cukup diminati apalagi dengan adanya paket Umroh plus, banyak biro
perjalanan yang memasukkan Turki sebagai tujuan wisata tambahan sebelum umroh
maupun sesudah umroh. Seperti ketika kami berangkat kemarin, pesawat dipenuhi
oleh jemaah umroh yang mampir ke Turki dulu baru umroh. Selain itu pesawat
Turkish Airlines yang kami tumpangi juga transit di Changi Singapura untuk
ambil penumpang selama 45 menit. Masuk pesawat lagi kami mengalami pemeriksaan
yang sangat ketat.
Oh ya mau kasih apresiasi juga untuk crew dan
perusahaan Turkish Airlines dengan pelayanannya yang super walau kami sebagai
penumpang economy class. Mereka melayani dengan professional, dari mulai
kelengkapan yang diberikan pada kami. Ada seperangkat perlengkapan yang kami
dapat berupa, kaos kaki, odol dan sikat gigi, krim pelembab dan penutup mata
warna hitam dan sepanjang sandal flannel yang empuk. Makanan yang mereka
sajikan juga cukup baik, dibanding ketika saya naik pesawat Garuda ketika
menunaikan haji di tahun 2006.
Saya sempat mencatat menu yang
disuguhkan oleh crew Turkish Airlines untuk saya share disini . Beverages ada, Spirits, Gin, Vodka, dan Raki
(minuman keras khas Turki yang terbuat dari anggur dan adas manis yang disuling
sebanyak dua kali ), wines, Beers merek Tuborg atau Efes Pilsen buatan Turki.
Juicenya ada Orange juice, tomato juice, Homemade lemonade with fresh mint,
softdrinknya ada Cola, cola light, fizzy drink dan mineral water, kalau yang
minuman hangat ada teh dan kopi boleh
ditambah susu.
Menu yang disajikan di Turkish Airlines Jkt-Singapura -Istanbul
Sedangkan untuk menunya..dalam
perjalanan Jakarta ke Singapura dihidangkan Smoked Turkey breast sandwich dan strawberry cake yang super manis. Melintas
singapura menuju Istanbul mulai keluar makanan khas Turkiye yaitu Zucchinis in
olive oil mixed green salad. Aneka sayuran dengan irisan keju yang gede, asinan
buah zaitun yang pahit, asin dan agak getir. Untuk main menunya Grilled chiken
Breast plus herbed butter ratatouille atau rosemary potatoes. Ayam panggang
plus kentang dan pernak perniknya yang rasanya ngga menyelera sama sekali kalau
ngga ditambah garam dan merica. Atu boleh pilih Deep fried tofu plus mixed
vegetables dan tawara rice. Nasi khas Turki yang ditumis dengan minyak zaitun .
sedang penutupnya masih ada apple cake.
Sebelum pesawat landing masih ada
menu lain yang dihidangkan yaitu Fresh Fruit
Salad, selection of cheese dan scrambled eggs plus herbed tomato dan fried potatoes. Masih ditambah lagi
ovenfresh bread selection dengan butter atau jam. Benar-benar kami dimanjakan
dengan pelayanan yang super.
Turkish Airlines punya cara
tersendiri untuk membunuh rasa bosan penumpangnya dengan memberi fasilitas
hiburan yang bisa kami pilih di dalam pesawat. Tangan saya mulai iseng mencoba layar yang ada di depan kursi di hadapan saya.
Kadang saya gunakan remotenya kalang saya coba juga dengan mengusap layarnya.
Banyak fasilitas yang bisa kami pilih dari layar itu, ada entertiment dari
mulai film komedy, drama, action atau musical. MP3, info berupa map atau peta yang
menggambarkan ketinggian pesawat, suhu, sedang berada di atas negara mana,
berapa jam lagi akan tiba, sekaligus kesesuaian waktu di Istanbul, Singapura,
dan waktu setempat, sehingga kami bisa mengira-ngira kapan harus sholat subuh
dan sholat zuhur dan asar yang kami jama’ sebagai musafir yang mendapat
kemudahan dalam melaksanakan kewajiban sholat.
Ketika pesawat Turkish Airlines hampir tiba di Bandara Istanbul (koleksi pribadi)
Untuk penggila games juga
disediakan menu games untuk anak-anak dan dewasa. Masih ditambah lagi info lain
tentang milis yang bisa diikuti sebagai anggota dengan iming-iming diskon yang
menggiurkan. Itulah sebabnya Turkish Airlines mendapat reward yang bagus dari
persatuan perusahan penerbangan yang ada di dunia. Terbayang cucu saya pasti senang sekali bila diajak dan bisa ngegames sepuasnya.
Salah satu games yang sempat saya lihat di layar yang ada di depan kursi pesawat yang saya tumpangi.
Kayaknya saya harus kasih info tentang toilet yang ada di
pesawat juga ya. Ini juga penting loh. Menurut saya sih toilet ini masuk standard
untuk pesawat berbadan lebar yang bisa membawa penumpang kurang lebih 300
penumpang ada 6 toilet depan, tengah dan belakang masing-masing dua. Ada yang
agak luas ada juga yang pas mantap. Keadaan toilet cukup bersih dan dilengkapi
dengan cologne yang lumayan segar
baunya. Jadi kami bisa cuci muka dan gosok gigi sebelum turun dari pesawat.
Alhamdulillah ngga lama setelah
saya bebenah, pesawat dengan mulusnya mendarat di bumi Istanbul. Suasana masih
pagi belum terlihat aktivitas yang berarti selain berseliweran banyaknya
manusia dari berbagai negara dengan penampakan yang colorful. Lagi lagi saya
bersyukur bisa berbaur dengan sesama ciptaan Allah dari belahan bumi Eropa. Rombongan
bergegas menuju meja imigrasi dan kami antri dengan rapi sambil mata menebar
pandangan untuk merekamnya dalam memori otak saya.
Selesai melewati imigrasi, kami
tinggal ngecek bagasi. Hehe kami harus menyiapkan uang satu Turki Lira yang
dikurs dengan rupiah sekitar Rp.5750,- untuk bisa menggunakan trolley yang
mempermudah kami membawa barang dari keluar dari bandara.
Kami belum memegang uang Turki
Lira, waktu di bandara Soeta , saya sempat nguping dari pemandu Umroh dari
Bandung yang menginfokan kalau tukar uang jangan di bandara Ataturk Istanbul,
tapi tour leader kami justru menganjurkan yang belum punya Turki Lira untuk
segera menukarkannya di bandara, karena nanti seharian belum tentu ketemu tempat
“money changer” , manutlah kami. Ternyata ketika menukar kami dikenai biaya
atau tax sebesar 25 Turki Lira tiap $ 100. Sehingga dari $100 kami mendapat
tukaran sekitar kurang lebih 200 Turki Lira .
Hallo Istanbul we're coming...
Subhanalloh sungguh menyenangkan ya Bu Sri bisa travelling sejauh Turki ini. Saya baru bisa mimpi utk kesana! :)
BalasHapusInsyaallah pak Taufik akan sampai kesana, sekarang banyak paket Umroh dengan plus wisata ke Turki. Alhamdulillah saya punya adik yang care dan kompak, sudah gratis masih dikasih uang saku pula..makanya saya niatkan agar bisa jadi buku wisata.dan memacu saya untuk bisaa terus menulis.
Hapuswaahh seneng bgt bunda.. brasa banget nyamannya di airlnesnya.. semogga bisa jadi buku wisata bunda. ditunggu bukunya :)
BalasHapusMba Desi harapannya memang begitu, ada jejaknya dan bisa berbagi.hehe
HapusMakasih ya untuk apresiasinya
Kapan yah bisa keluar negeri? T___T
BalasHapusDoakeunn saya yaaaa T___T
Insyaallah bakal kesampaian Mba Melo, kalau rezeki ngga kemana koq
HapusJadi teringat di dalam pesawat turki airlnes tahun 2000 ketika ke sana. Pramugarinya canti-cantik dan hidungna mancung, hehehe
BalasHapussalam
Omjay
Iya Omjay saya sempat foto sama mereka sayang kameranya hilang di st aya sofia.
HapusKeren... Pengen ke sana juga, doakan ya Bunda
BalasHapusSelalu ada doa untukmu. Niatkan dulu insyaallah ada rezeki..pasti sampai sana ya...
BalasHapusBaca tulisan ini, jadi pengen ke Istanbul lagi aku, Mba. :) Negeri dua benua ini emang keren habis yaaa!
BalasHapusDinda Al,tq ya. Mba ingin buat buku tentang travelling ke Turki ini,nanti mba minta sedekah berbaginya tentang Turki, biar jadi tulisan yg keren.
HapusIbu... Turki itu negara impianku no.1....Suka sama semua tentang Turki, bahasanya, orang-orangnya, apalagi view-nya... kapan ya bisa mengikuti jejak Ibu berkunjung ke sana? Pengen lihat sisa sejarah Ottoman....
BalasHapusSudah ada niat dan mimpi inshaallah bakal terlaksana. Ya Turki memang marvelous country separuh asia dan separuh eropaa. Dan Muhammad Al Fatih sungguh super duper dalam mengamalakn ajaran Rasul.
Hapus