Muslimah tangguh adalah sosok yang memahami bahwa kekuatannya tidak hanya terletak pada fisik, tetapi juga pada keimanan, akal, dan semangatnya. Mereka adalah perempuan-perempuan yang mampu menjalankan berbagai peran dalam hidupnya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, baik sebagai individu, anak, istri, ibu, pekerja, maupun anggota masyarakat. Ketangguhan ini bukan berarti tidak pernah lelah atau sedih, melainkan kemampuan untuk bangkit kembali setelah jatuh, belajar dari kesulitan, dan terus bergerak maju dengan keyakinan pada Allah SWT. Sejarah Islam penuh dengan kisah Muslimah tangguh seperti Khadijah, Aisyah, Fatimah, dan para sahabiyah lainnya yang menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mendukung dakwah, mendidik generasi, dan bahkan berpartisipasi di medan jihad.
Peran seorang Muslimah dalam rumah tangga seringkali dianggap remeh, padahal ini adalah fondasi masyarakat yang kuat. Sebagai seorang istri, ia adalah penopang bagi suaminya, menjaga kehormatan keluarga, dan menciptakan suasana yang penuh sakinah, mawaddah, dan rahmah. Sebagai ibu, ia adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, menanamkan nilai-nilai agama dan akhlak mulia. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 33 yang artinya, "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya." Ayat ini menunjukkan betapa sentralnya peran Muslimah dalam menjaga kemuliaan diri dan keluarganya di dalam rumah, tanpa mengecilkan perannya di luar.
Namun, ketangguhan Muslimah tidak hanya terbatas pada ranah domestik. Islam juga memberikan ruang bagi perempuan untuk berkarya dan memberikan kontribusi di ranah publik, selama tetap menjaga batasan syariat. Contohnya, banyak Muslimah di zaman Nabi yang juga berprofesi sebagai pedagang, perawat, atau pendidik. Sebuah kasus yang sering terjadi adalah seorang Muslimah yang memiliki keahlian dan ingin berkarier, namun menghadapi stigma bahwa ia harus di rumah saja. Penyelesaiannya adalah menemukan keseimbangan yang tepat. Jika ia bisa mengatur waktu dan prioritasnya sehingga tidak melalaikan kewajiban utamanya sebagai istri dan ibu, serta tetap menjaga kehormatan diri, maka berkarya di luar rumah pun bisa menjadi ladang pahala dan bentuk kontribusi pada umat.
Pentingnya ilmu bagi Muslimah juga tidak bisa diremehkan. Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, laki-laki maupun perempuan, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ, "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah, disahihkan oleh Al-Albani). Muslimah yang berilmu adalah Muslimah yang cerdas, mampu mengambil keputusan bijak, mendidik anak-anaknya dengan baik, dan menghadapi tantangan zaman dengan bekal pengetahuan. Ilmu adalah salah satu pilar ketangguhan.
Seorang Muslimah tangguh juga pandai mengelola emosinya dan memiliki mental yang kuat. Tantangan hidup, tekanan keluarga, atau masalah pekerjaan bisa datang silih berganti. Ketika menghadapi kesulitan, ia tidak larut dalam keputusasaan, melainkan kembali kepada Allah, memohon pertolongan dan petunjuk-Nya. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 153, Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu; sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." Kesabaran dan shalat adalah kunci ketangguhan spiritual yang membuat Muslimah mampu melewati badai kehidupan.
Peran sosial Muslimah juga sangat signifikan. Mereka adalah bagian tak terpisahkan dari umat, yang memiliki tanggung jawab untuk beramar ma'ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) sesuai kapasitasnya. Mungkin ada Muslimah yang melihat ketidakadilan di lingkungannya namun merasa tidak berdaya. Solusinya, ia bisa memulai dari langkah kecil, seperti memberikan nasihat yang baik, berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang positif, atau menyuarakan kebenaran dengan hikmah. Ketangguhan Muslimah juga terlihat dari keberaniannya dalam menyampaikan kebenaran dan membela hak-haknya.
Pada akhirnya, Muslimah tangguh adalah mereka yang memahami bahwa setiap peran yang diemban adalah amanah dari Allah SWT. Mereka menjalankannya dengan ikhlas, berusaha yang terbaik, dan senantiasa bersandar hanya kepada-Nya. Ketangguhan ini tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses belajar, kesabaran, doa, dan konsistensi dalam mengamalkan ajaran Islam. Semoga setiap Muslimah mampu menjadi sosok yang tangguh dalam berbagai perannya, menjadi cahaya bagi keluarga dan lingkungannya, serta menjadi bekal berharga untuk meraih rida Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar