Seringkali kita memulai sesuatu dengan semangat membara, tapi di tengah jalan semangat itu meredup. Nah, dalam hal kebaikan, ada satu kata kunci yang sangat penting: istiqamah. Istiqamah itu artinya kita melakukan kebaikan secara konsisten, terus-menerus, dan gigih, tidak peduli seberapa kecil kebaikan itu. Inilah kunci ketangguhan jangka panjang dalam hidup beragama kita.
Bayangkan membangun sebuah rumah. Kita tidak bisa hanya meletakkan satu atau dua bata lalu berharap rumah itu berdiri kokoh. Kita harus terus-menerus menata bata demi bata, hari demi hari, sampai rumah itu jadi. Begitu juga dengan kebaikan. Dengan istiqamah, kebaikan-kebaikan kecil yang kita lakukan setiap hari akan menumpuk dan membentuk benteng yang kuat dalam diri kita.
Allah SWT sendiri sangat mencintai hamba-Nya yang istiqamah. Dalam Surah Fussilat ayat 30, Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, 'Tuhan kami adalah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah bersedih hati; dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.'" Ayat ini memberikan janji yang luar biasa bagi mereka yang istiqamah: ketenangan di dunia dan kabar gembira surga di akhirat.
Pentingnya istiqamah juga ditegaskan dalam banyak hadis sahih. Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling rutin (istiqamah), meskipun sedikit." Hadis ini mengajarkan kita bahwa kualitas itu lebih penting daripada kuantitas. Melakukan sedikit kebaikan tapi rutin, jauh lebih baik daripada melakukan banyak kebaikan tapi hanya sesekali saja dan kemudian berhenti.
Kenapa istiqamah itu penting? Karena hidup ini penuh dengan pasang surut. Ada kalanya kita merasa semangat, ada kalanya kita merasa malas atau diuji. Dengan istiqamah, kita tetap punya pegangan kuat untuk terus melangkah di jalan kebaikan, tidak peduli apa yang terjadi di sekitar kita. Ia melatih kita untuk konsisten, disiplin, dan pantang menyerah.
Istiqamah juga membentuk karakter kita. Kebiasaan baik yang dilakukan secara rutin akan menjadi bagian dari diri kita. Misalnya, salat tepat waktu setiap hari, membaca Al-Qur'an walau hanya satu ayat, atau bersedekah walau hanya seribu rupiah. Kebiasaan-kebiasaan kecil ini akan menguatkan iman dan membentuk pribadi yang lebih saleh dan tangguh.
Terkadang, tantangan terbesar dalam istiqamah adalah rasa bosan atau godaan untuk berhenti. Di sinilah peran kesabaran dan tekad kita diuji. Ingatlah janji Allah dan Rasul-Nya, bahwa kebaikan sekecil apapun yang rutin kita lakukan, punya nilai yang sangat besar di sisi-Nya.
Bagaimana cara menumbuhkan istiqamah? Mulai dari hal kecil yang bisa kita rutinkan setiap hari, lalu tingkatkan perlahan. Misalnya, awalnya hanya membaca satu halaman Al-Qur'an setiap hari, lalu bertambah menjadi dua, dan seterusnya. Carilah teman atau lingkungan yang mendukung kebaikan, karena itu akan sangat membantu kita untuk tetap istiqamah.
Pada akhirnya, istiqamah dalam kebaikan adalah pondasi kebahagiaan sejati dan ketangguhan jiwa yang tak lekang oleh waktu. Ia adalah jalan menuju rida Allah dan kehidupan yang penuh berkah di dunia dan akhirat.
Bagaimana Anda mencoba menerapkan istiqamah dalam kebaikan sehari-hari Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar