Dok Pribadi 3 Nov 2013
Suara azan subuh sayup terdengar di luar sana. Saya terbangun
dan teringat kalau semalam baru saja tiba di Kuala Lumpur. Rasa penat sudah
sirna berganti dengan bayangan acara kami pagi ini yang akan menunjungi Masjid
Putra Jaya dan Genting High Land. Setelah berdandan rapi kami ke luar kamar dan
menemui tuan rumah. 2 cangkir teh
hangat sudah tersedia di meja
ruang tamu dan segera kami seruput perlahan mengaliri tenggorokan kami dan
berefek nyaman di tubuh ini.
Udara segar setelah hujan sangat
terasa. Basahnya pepohonan dan jalan aspal yang sebagian masih tergenang air
menandakan bahwa hujan cukup deras semalaman. Mengingat perjalanan Hulu Klang
ke Masjid Putra Jaya cukup jauh, kami memutuskan sarapan di kedai yang akan
kami lalui. Mobil yang kami tumpangi akhirnya parkir di kedai yang terlihat
cukup ramai. Terpampang berbagai menu yang tersedia di kedai itu. Ada Nasi
Rendang, nasi Lemak, Nasi Kerabu, nasi ayam Percik, yang bernuansa India juga
ada seperti Nasi Kandar, Nasi briyani, dan berbagai roti. Ada roti canai, roti
telur, dan roti tosai. Saya memilih roti canai telur dengan bumbu curry yang
lezat dan segelas teh tarik ( campuran teh yang dicampur dengan susu kental
manis ).
Setelah bahan bakar penumpang
diisi, mobil melaju ke arah Kota modern Putra Jaya, tujuan kami mengunjungi
majid Putra Jaya . Selain masjid di kota modern ini ini terdapat semua kantor
pemerintahan, danau, jembatan, dan juga kantor perdana menteri. Kota ini
terlihat sangat modern. Masjid ini
merupakan fasilitas yang disediakan pemerintah bagi pejabat dan petinggi
pemerintahan Malaysia, dari mulai duta besar hingga pejabat lainnya.
Sungguh infra stuktur yang
dibangun Malaysia memang luar biasa. Kubah masjid Putra berwarna merah jambu identik dengan arsitektur
masjid-masjid yang ada di Mesir. Sedang bagian dalam masjid didominasi dengan seni
ukir tradisional Melayu yang dilengkapi dengan panel-panel dari kayu.Karena
kami datang sebelum waktu sholat zuhur, jadi kami hanya sholat dhuha 4 rakaat.
Terlihat di halaman masjid dan
juga di dalamnya wisatawan asing yang non muslim, sehingga ketika meraka masuk
ke dalam masjid mereka harus mengenakan pakian yang menutup aurat, berupa jubah
berwarna merah cerah. Kami bisa mengambil gambar sesukanya. Tahun 2003 saya pernah ke masjid ini sebelumnya.
Waktunya lebih lama dan bisa berjalan-jalan lebih leluasa di halaman sekitar
masjid yang di lengkapi dengan pertokoan, perpustakaan.
Keindahan
pemandangan dengan danau, jembatan dan hamparan taman yang luas menandakan
bahwa masjid ini memiliki konsep pembanguna yang tertata dengan baik. Hmm jadi
membayangkan seandainya Ibukota Jakarta dipindah ke luar Jawa. Dan dibuat suatu
kota pemerintahan yang ditata dengan benar, pasti tidak akan kalah keren dengan
Malaysia dan Putrajaya.
Mengingat
waktu yang kami miliki sangat singkat jadi tidak bisa berlama-lama di sana.
Kami berncana siang ini juga ke Genting High Land. Yach terpaksa deh walau
belum puas berada di Putra jaya kami harus melanjutkan perjalanan.
blog yg keren euy
BalasHapusAlhamdulillah.Siapa dulu gurunya? Omjay gitu loh...
BalasHapusmantaps, travellingnya.. hehhe.. bisa jadi inspirasi untuk berkunjung....
BalasHapusAlhamdulillah Cekgu, bisa jalan2 ke negeri tetangga, nambah wawasan dan indahnya persahabatan.
HapusInsyaallah kalau niat akan sampai pada tukuan, apalagi banyak tiket promo saat ini.
Love the mosque...saya belum pernah ke Putra Jaya, sepertinya banyak yang bisa dilihat :D... thanks for sharing mak :)...
BalasHapusmak Indah, untuk pembangunan masjid di Malaysia memang luar biasa berkembangnya, dan sangat menarik buat dikunjungi.
BalasHapusKembali kasih juga sudah singgah di Blog ini.
Hebat sekali, Bu. saya kagum. Salam sukses selalu.
BalasHapusPak Rasyid.nikmat syukur sehingga Allah beri kemudahan untuk bisa silahturahim sambil jalan-jalan Pak.
Hapussaya kagum dengan gaya bercerita ustadzah ini. Ingin sekali belajar. .
BalasHapusMari belajar, menulis, menulis, dan menulis..terima kasih sudah singgah ya pak.
HapusAwal tahun ini, saya juga sempat mmapir ke mesjid ini, cantik yahh dan infrastukturnya lengkap, ada food court makanan juga, lalu kalo sore di lapangan depannya juga tiba-tiba jadi pasar kaget, banyak yg jualan makanan dan mainan heheheh..
BalasHapustinggal mesjid kubah biru di Shah Alam nih yang mau saya datangi kalo next time ke KL
Alhamdulillah bisa tadabur masjid sebagai tempat ibadah umat Islam.semoga Islam semakim jaya dn dianut secara kaffah
HapusTerima kasih sdh mampir di blog ini.salam
Kalian bisa datang ke masjid wilayah persekutuan kuala lumpur. Masjid paling gede di malaysia. Jangan tersalah dengan masjid negara nya ya guys.. ngak sama..
HapusOke smg lain kali ada kesempatan ya tuk dtg ke masjid wilayah persekutuanny makaysia
BalasHapus