Alhamdulillah
pagi ceria kali ini bisa mendapat pencerahan . Semoga bisa bermanfaat untuk diri pribadi, keluarga dan sahabat
dalam koridor Islam yang rahmatan lilalamin.
Ø Tema
atau judul di atas memang harus diyakini dan sudah terbukti. Dan membangunnya
harus dari atas. Maksudnya? Ya ingatkah kita ketika ayah atau ibu kita begitu
menyayangi dan menghormati kedua orangtuanya? Ternyata semua itu karena nenek
dan kakek kita juga berbuat baik kepada kedua orangtua. Jadi bila anda ingin
anak anak anda kelak berbakti kepada orangtuanya maka kita juga harus berbakti
kepada kedua orangtua kita. Mari siapakan sejak awal. Jangan sampai terlambat.
Ø Dalam
QS Rum 30:54 yang memberi siyarat bahwa Allah menciptakan manusia dalam keadaan
lemah, tumbuh menjadi kuat dan setelah itu lemah kembali dan beruban. Dia maha mengetahui, dan mah
Kuasa. Maka di saat kita kuat berbuat baiklah. Dan yakini bahwa kebaikan akan berbalas
kebaikan. Ada saatnya anda berbuat baik ketika masih kuat dan mampu, lalu
kebaikan akan berbalas dari anak cucu.
Ø Sedangkan
dalam QS Al Isra 17: 23-24.Tentang adab pergaulan bagaimana kita memperlakukan
kedua orangtua kita. Allah memerintahkan agar kita berbuat baik kepada kedua
orang tua baik ketika mereka msih hidup atau sudah meninggal. Doakan dan
mohonkan ampunan untuk kedua orangtua kita agar mereka mendapat kebahagiaan di
dunia dan akherat.
Ø Penjelasan
tentang perbedaan isiqfar dan doa. Doa bisa kita panjatkan untuk memohon diberi
suatu kebaikan dari Allah. Layaknya kita berdoameminta kesehatan, keselamataan,
dan rezeki yang barokah. Sedangkan istiqfar, kita menyadari bahwa pernah
berbuat salah dan menyesali perbuatan tersebut. Sehingga meminta ampunan,
Ø Bila
orangtua sudah meninggal apa yang bisa kita perbuat untu mereka? Ada 9 hal yang bisa dilakukan oleh anak yang
berbakti kepada orangtuanya;
·
Istiqfar dan Taubat . Yakinilah bahwa
pengaruh buruk bisa terhindar bila sering istiqfar dan berdoa. Doakan mereka,
dan mohonkan ampunan pada Allah atas dosa dosa kedua orangtua.
·
Berdoalah untuk keduanya. Dalam QS At
Taubah 9: 113-114 ayat ini berkaitan dengan permohonan ampunan yang dipanjatkan
nabi Ibrahim kepada ayahnya yang menyembah berhala. Larangan mendoakan orang
yang musyrik terhadap Allah
·
Menyelesaikan hutangnya. Menyelesaikan
hutang orantua yang sudah meninggal adalah kewajiban anak.
·
Menyelesaikan nazarnya. Bila orangtua
ketika hidup pernah bernazar dan belum dilaksanakan maka anaknya memiliki
kewajiban untuk mewujudkannya.
·
Menunaikan kafarat. Bisa saja ketika
meninggal si orangtua dalam keadaan menanggung kafarat. Yaitu denda karena
melanggar aturan Islam.
·
Menyelesaikan wasiat wasiat yang ada.
Yang dimaksud dengan wasiat tidak boleh ebih dari sepertiga harta yang
ditinggalkan.
·
Membayar hutang puasanya. Hutang puasa
yang belum dibayar dan orangtua meninggal. Maka kewajiban anak dan keluarganya
yang menyelesaikannya
·
Menyambungkan silahturahim dengan
saudara seperut/rahim. Dengan adiknya, kakanya, atau neneknya .
·
Memuliakan para sahabat orangtua yang
sudah meninggal tersebut. Melanggengkan silahturahim antara sahabat
orangtua dengan kita.
Ø Yang
berkenaan dengan permohonan ampun dalam QS Ibrahim 14: 41” Ya Tuhan kami ampunilah kami dan
kedua ibu bapakku dan semua orang orang beriman pada hari diadakan perhitungan
(kiamat) kita mohon ampunan untuk diri kita sendiri dan juga kedua orang tua
kita agar kelak bisa ditertemukan kembali dengan orang orang yang kita cintai.
Seandainya
kebaikan itu berbalas keburukan, mungkinkah? Lalu bagaimana menyikpinya. Air
susu dibalas dengan air tuba itu memang bisa terjadi. Dalam hal ini kita
disarankan jangan putus asa. Karena kebaikan akan datang lewat jalur yang lain.
Maka walau kita telah berbuat baik kepada orang lain tapi justru ia
mempecundangi kita mka jangan bersedih.
Semoga
catatan kecil saya hari ini bisa menberikan pencerahan.
Soloraya
4 Syaban 1435/3-6-2014
Alhamdulillah bisa posting lagi semoga bermanfaat
BalasHapus