Menikmati Kenyamanan Pesawat Turkish Airlines

astutiamudjono.wordpress.com | Rabu, Maret 05, 2014 |

Travelling kami ke Turki memang sudah direncana 6 bulan sebelumnya. Ide travelling ini dirancang oleh adik saya yang memang hobi travelling. Rencana travelling keluarga ini sebenarnya mau ke Hongkong dan singgah ke Kuala lumpur dengan pasangan masing-masing. Tapi entah mengapa rencana itu berubah total. Setelah direncana ulang yang muncul justru travelling ke Turki dengan agenda sambil nengok keponakan yang kuliah disana dengan bea siswa dari Pasiat Turki yang ada di Indonesia.

  
 Kami tiga bersaudara sedang transit di bandara Changi sebelum meneruskan perjalanan ke Turki
Saya sebagai penggembira, tentu saja  Yes oke, oke saja dengan rencana keren itu. Alhamdulillah dengan doa dan ikhtiar saya berusaha mewujudkan mimpi travelling saya menjadi nyata. Saya sempat putus asa karena ketika menghadap ke Kepsek atasan saya, beliau tidak berani member izin, saya harus izin langsung ke Pak Wali lewat Dikpora, karena ada aturan PNS terutama guru tidak boleh bebergian ke Luar Negeri pada hari kerja efektif.

Tapi keinginan yang kuat dan semangat untuk bisa mewujudkan rencana itu, saya langsung ke BKD dan konsultasi hingga akhirnya saya diminta untuk membuat usulan cuti besar yang belum saya ambil selam 6 tahun ke belakang. Bermodal aturan itu saya bisa lolos dan dapat izin dengan embel-embel Tunjangan fungsional saya dipotong pada gaji di bulan maret 2014. Whatever lah, nikmat yang akan saya dapatkan insyaallah lebih besar dari potongan itu.

Sebelum hari H, saya siapkan tugas dan guru pengganti selama saya tinggal traveling, urusan rumah, dan lingkungan juga beresi. Adik saya sempat kasih saran agar saya datang ke Jakarta ngepas jumat siang tgl 14 -02-2014 juga ngga apa-apa, karena kami terbang ke Turkinya masih malam hari Jam !9.00 berkumpul di bandara Soeta. Tapi tikek PP Jkt Solo sudah saya siapkan jauh-jauh hari dengan hunting tiketpesawat  promo. Alhamdulillah ada hikmahnya di balik itu semua, saya sempat menangis ketika saya lihat di beberapa chanel TV disiarkan bahwa jumaat pagi penerbangan dari Solo, Yogyakarta dan Surabaya ditutup sementara karena imbas dari debu gunung Kelud yang meletus.

Subhanallah, Allah masih mengizinkan saya melangkah tadabur alam ke bumi Turki bersama kedua adik saya. Terima kasih ya Allah untuk kesempatan yang Kau berikan pada hambaMu ini. Saya coba merenda tulisan sederhana untuk memulai kisah perjalanan saya. Semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi pembaca.

 Sumber: http://citizensplatform.net/2013/12/turkish-airlines-commences

Ah saya semakin tertarik saja untuk bisa mengenal Turki dari dekat. Saat ini memang Turki jadi tujuan wisata yang cukup diminati apalagi dengan adanya paket Umroh plus, banyak biro perjalanan yang memasukkan Turki sebagai tujuan wisata tambahan sebelum umroh maupun sesudah umroh. Seperti ketika kami berangkat kemarin, pesawat dipenuhi oleh jemaah umroh yang mampir ke Turki dulu baru umroh. Selain itu pesawat Turkish Airlines yang kami tumpangi juga transit di Changi Singapura untuk ambil penumpang selama 45 menit. Masuk pesawat lagi kami mengalami pemeriksaan yang sangat ketat.

Oh ya mau kasih apresiasi juga untuk crew dan perusahaan Turkish Airlines dengan pelayanannya yang super walau kami sebagai penumpang economy class. Mereka melayani dengan professional, dari mulai kelengkapan yang diberikan pada kami. Ada seperangkat perlengkapan yang kami dapat berupa, kaos kaki, odol dan sikat gigi, krim pelembab dan penutup mata warna hitam dan sepanjang sandal flannel yang empuk. Makanan yang mereka sajikan juga cukup baik, dibanding ketika saya naik pesawat Garuda ketika menunaikan haji di tahun 2006.

Saya sempat mencatat menu yang disuguhkan oleh crew Turkish Airlines untuk saya share disini .  Beverages ada, Spirits, Gin, Vodka, dan Raki (minuman keras khas Turki yang terbuat dari anggur dan adas manis yang disuling sebanyak dua kali ), wines, Beers merek Tuborg atau Efes Pilsen buatan Turki. Juicenya ada Orange juice, tomato juice, Homemade lemonade with fresh mint, softdrinknya ada Cola, cola light, fizzy drink dan mineral water, kalau yang minuman hangat ada teh  dan kopi boleh ditambah susu.



Menu  yang disajikan di Turkish Airlines  Jkt-Singapura -Istanbul
Sedangkan untuk menunya..dalam perjalanan Jakarta ke Singapura dihidangkan Smoked Turkey breast sandwich  dan strawberry cake yang super manis. Melintas singapura menuju Istanbul mulai keluar makanan khas Turkiye yaitu Zucchinis in olive oil mixed green salad. Aneka sayuran dengan irisan keju yang gede, asinan buah zaitun yang pahit, asin dan agak getir. Untuk main menunya Grilled chiken Breast plus herbed butter ratatouille atau rosemary potatoes. Ayam panggang plus kentang dan pernak perniknya yang rasanya ngga menyelera sama sekali kalau ngga ditambah garam dan merica. Atu boleh pilih Deep fried tofu plus mixed vegetables dan tawara rice. Nasi khas Turki yang ditumis dengan minyak zaitun . sedang penutupnya masih ada apple cake.

Sebelum pesawat landing masih ada menu lain yang dihidangkan yaitu Fresh Fruit  Salad, selection of cheese dan scrambled eggs plus herbed tomato  dan fried potatoes. Masih ditambah lagi ovenfresh bread selection dengan butter atau jam. Benar-benar kami dimanjakan dengan pelayanan yang super.

Turkish Airlines punya cara tersendiri untuk membunuh rasa bosan penumpangnya dengan memberi fasilitas hiburan yang bisa kami pilih di dalam pesawat. Tangan saya mulai iseng mencoba  layar yang ada di depan kursi di hadapan saya. Kadang saya gunakan remotenya kalang saya coba juga dengan mengusap layarnya. Banyak fasilitas yang bisa kami pilih dari layar itu, ada entertiment dari mulai film komedy, drama, action atau musical. MP3, info berupa map atau peta  yang menggambarkan ketinggian pesawat, suhu, sedang berada di atas negara mana, berapa jam lagi akan tiba, sekaligus kesesuaian waktu di Istanbul, Singapura, dan waktu setempat, sehingga kami bisa mengira-ngira kapan harus sholat subuh dan sholat zuhur dan asar yang kami jama’ sebagai musafir yang mendapat kemudahan dalam melaksanakan kewajiban sholat.




Ketika pesawat Turkish Airlines hampir tiba di Bandara Istanbul (koleksi pribadi)
Untuk penggila games juga disediakan menu games untuk anak-anak dan dewasa. Masih ditambah lagi info lain tentang milis yang bisa diikuti sebagai anggota dengan iming-iming diskon yang menggiurkan. Itulah sebabnya Turkish Airlines mendapat reward yang bagus dari persatuan perusahan penerbangan yang ada di dunia. Terbayang cucu saya pasti senang sekali bila diajak dan bisa ngegames sepuasnya.



 Salah satu games yang sempat saya lihat di layar yang ada di depan kursi pesawat yang saya tumpangi.

Kayaknya saya  harus kasih info tentang toilet yang ada di pesawat juga ya. Ini juga penting loh. Menurut saya sih toilet ini masuk standard untuk pesawat berbadan lebar yang bisa membawa penumpang kurang lebih 300 penumpang ada 6 toilet depan, tengah dan belakang masing-masing dua. Ada yang agak luas ada juga yang pas mantap. Keadaan toilet cukup bersih dan dilengkapi dengan  cologne yang lumayan segar baunya. Jadi kami bisa cuci muka dan gosok gigi sebelum turun dari pesawat.

Alhamdulillah ngga lama setelah saya bebenah, pesawat dengan mulusnya mendarat di bumi Istanbul. Suasana masih pagi belum terlihat aktivitas yang berarti selain berseliweran banyaknya manusia dari berbagai negara dengan penampakan yang colorful. Lagi lagi saya bersyukur bisa berbaur dengan sesama ciptaan Allah dari belahan bumi Eropa. Rombongan bergegas menuju meja imigrasi dan kami antri dengan rapi sambil mata menebar pandangan untuk merekamnya dalam memori otak saya. 

Selesai melewati imigrasi, kami tinggal ngecek bagasi. Hehe kami harus menyiapkan uang satu Turki Lira yang dikurs dengan rupiah sekitar Rp.5750,- untuk bisa menggunakan trolley yang mempermudah kami membawa barang dari keluar dari bandara.

 Bantal anti tenggeng yang selalu menyertai saya dalam perjalanan

Kami belum memegang uang Turki Lira, waktu di bandara Soeta , saya sempat nguping dari pemandu Umroh dari Bandung yang menginfokan kalau tukar uang jangan di bandara Ataturk Istanbul, tapi tour leader kami justru menganjurkan yang belum punya Turki Lira untuk segera menukarkannya di bandara, karena nanti seharian belum tentu ketemu tempat “money changer” , manutlah kami. Ternyata ketika menukar kami dikenai biaya atau tax sebesar 25 Turki Lira tiap $ 100. Sehingga dari $100 kami mendapat tukaran sekitar kurang lebih 200 Turki Lira .

Hallo Istanbul we're coming...


14 komentar:

  1. Subhanalloh sungguh menyenangkan ya Bu Sri bisa travelling sejauh Turki ini. Saya baru bisa mimpi utk kesana! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah pak Taufik akan sampai kesana, sekarang banyak paket Umroh dengan plus wisata ke Turki. Alhamdulillah saya punya adik yang care dan kompak, sudah gratis masih dikasih uang saku pula..makanya saya niatkan agar bisa jadi buku wisata.dan memacu saya untuk bisaa terus menulis.

      Hapus
  2. waahh seneng bgt bunda.. brasa banget nyamannya di airlnesnya.. semogga bisa jadi buku wisata bunda. ditunggu bukunya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Desi harapannya memang begitu, ada jejaknya dan bisa berbagi.hehe
      Makasih ya untuk apresiasinya

      Hapus
  3. Kapan yah bisa keluar negeri? T___T
    Doakeunn saya yaaaa T___T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah bakal kesampaian Mba Melo, kalau rezeki ngga kemana koq

      Hapus
  4. Jadi teringat di dalam pesawat turki airlnes tahun 2000 ketika ke sana. Pramugarinya canti-cantik dan hidungna mancung, hehehe

    salam
    Omjay

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Omjay saya sempat foto sama mereka sayang kameranya hilang di st aya sofia.

      Hapus
  5. Keren... Pengen ke sana juga, doakan ya Bunda

    BalasHapus
  6. Selalu ada doa untukmu. Niatkan dulu insyaallah ada rezeki..pasti sampai sana ya...

    BalasHapus
  7. Baca tulisan ini, jadi pengen ke Istanbul lagi aku, Mba. :) Negeri dua benua ini emang keren habis yaaa!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dinda Al,tq ya. Mba ingin buat buku tentang travelling ke Turki ini,nanti mba minta sedekah berbaginya tentang Turki, biar jadi tulisan yg keren.

      Hapus
  8. Ibu... Turki itu negara impianku no.1....Suka sama semua tentang Turki, bahasanya, orang-orangnya, apalagi view-nya... kapan ya bisa mengikuti jejak Ibu berkunjung ke sana? Pengen lihat sisa sejarah Ottoman....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ada niat dan mimpi inshaallah bakal terlaksana. Ya Turki memang marvelous country separuh asia dan separuh eropaa. Dan Muhammad Al Fatih sungguh super duper dalam mengamalakn ajaran Rasul.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...