Mendukung Suami dalam Kebaikan

astutiamudjono.wordpress.com | Jumat, Juli 25, 2025 |

Mendukung Suami dalam Kebaikan
Pernikahan dalam Islam adalah sebuah perjalanan suci yang bertujuan untuk meraih ridha Allah SWT. Di dalamnya, suami dan istri adalah sepasang mitra yang saling melengkapi dan menguatkan. Salah satu peran terpenting seorang istri adalah mendukung suaminya dalam kebaikan, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Dukungan ini bukan sekadar pasif, melainkan aktif dan proaktif, menjadi pendorong utama bagi suami untuk terus berada di jalan kebenaran dan kebajikan.
Hubungan suami istri layaknya pakaian yang saling menutupi dan melindungi. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 187: "...Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka..." Ayat ini menggambarkan keintiman dan peran saling melengkapi. Seorang istri yang baik akan menjadi "pakaian" terbaik bagi suaminya, menjaga kehormatan, menutupi kekurangan, dan mendukung setiap langkahnya menuju kebaikan.
Dukungan istri dimulai dari lingkungan rumah yang positif. Rumah adalah tempat suami kembali setelah seharian beraktivitas. Istri yang menciptakan suasana tenang, nyaman, dan penuh cinta akan membantu suami melepaskan penat dan mengisi ulang energi. Dari rumah yang damai inilah, suami bisa lebih fokus dan termotivasi untuk berbuat kebaikan di luar. Ini adalah bentuk dukungan fundamental yang seringkali diremehkan.
Seorang istri juga harus menjadi pengingat akan kewajiban agama. Terkadang, kesibukan duniawi membuat suami lalai dalam ibadah. Istri yang shalihah akan mengingatkan suaminya untuk shalat tepat waktu, membaca Al-Qur'an, atau berdzikir. Namun, pengingat ini harus disampaikan dengan cara yang lembut dan penuh hikmah, bukan dengan nada menghakimi. Rasulullah ﷺ bersabda, "Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam lalu shalat dan membangunkan istrinya lalu istrinya shalat. Jika istrinya menolak, ia memercikkan air ke wajah istrinya. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam lalu shalat dan membangunkan suaminya lalu suaminya shalat. Jika suaminya menolak, ia memercikkan air ke wajah suaminya." (HR. Abu Dawud). Ini menunjukkan dorongan kuat untuk saling mengajak dalam kebaikan ibadah.
Dukungan juga berarti memahami dan meringankan beban suami dalam mencari nafkah yang halal. Seorang istri yang pengertian tidak akan menuntut di luar batas kemampuan suaminya, melainkan bersyukur atas rezeki yang ada dan turut mengelola keuangan dengan bijak. Kasus: Suami sedang berusaha keras mengembangkan bisnis halal, namun keuntungannya belum stabil. Sang istri terus-menerus menuntut barang mewah atau sering mengeluh tentang kekurangan. Penyelesaiannya: Istri harus bersabar, mendukung moril, dan mungkin ikut berhemat atau bahkan memberikan ide serta bantuan praktis untuk bisnis tersebut. Ini adalah bentuk kerja sama dalam kebaikan.
Selain itu, istri yang mendukung suami dalam kebaikan juga memberikan motivasi dan semangat ketika suami merasa lelah atau putus asa. Contoh: Suami baru saja gagal dalam sebuah proyek dakwah atau bisnis yang syariah. Ia merasa kecil hati. Solusinya: Istri harus menjadi pelipur lara, mengingatkan suami bahwa kegagalan adalah pelajaran, dan bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang terus berusaha. Kisah Khadijah yang selalu menenangkan dan menguatkan Nabi Muhammad ﷺ saat pertama kali menerima wahyu adalah teladan terbaik dalam hal ini.
Dalam hal suami ingin menuntut ilmu agama atau berdakwah, istri harus menjadi fasilitator terbaik. Berikan waktu dan kesempatan bagi suami untuk belajar, hadiri majelis ilmu jika memungkinkan, dan dukung aktivitas dakwahnya. Jangan justru menghalangi dengan alasan sepele. Ilmu dan dakwah adalah kebaikan yang pahalanya juga akan mengalir kepada istri yang mendukungnya.
Para ulama sering menasihati bahwa istri yang mendukung suami dalam kebaikan adalah istri yang senantiasa mendoakan suaminya. Doa adalah senjata mukmin. Mendoakan suami agar selalu istiqamah di jalan Allah, dimudahkan rezekinya, dan dilindungi dari segala keburukan adalah wujud dukungan paling tulus. Doa seorang istri memiliki kekuatan yang luar biasa.
Pada akhirnya, dukungan istri dalam kebaikan adalah kunci terwujudnya rumah tangga yang berkah dan bahagia di dunia dan akhirat. Itu adalah cerminan dari kecintaan seorang istri kepada Allah dan suaminya. Dengan kesabaran, pengertian, komunikasi yang baik, dan niat yang tulus, seorang istri bisa menjadi jembatan bagi suaminya untuk meraih surga, dan insyaAllah, bersama-sama menuju Jannah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...