Rasul Itu Orang Yang Paling Amanah

astutiamudjono.wordpress.com | Kamis, Oktober 05, 2023 | | | |


Suara penjual mie tek tek yang lewat di depan rumah Asyifa terdengar semakin nyaring. Suara itu sering digunakan oleh uminya Asyifa sebagai tanda bahwa hari sudah malam dan Asyifa harus segera tidur. Biasanya Asyifa langsung ke kamar mandi menggosok gigi, pipis, cuci muka dan cuci kaki. Setelah itu ia menuju ke kamar memanggil uminya.

Asyifa gadis cilik yang berusia 8 tahun adalah anak Pak Rosyid dan Bu Rosyid. Ia anak tunggal tapi sangat mandiri dan sangat senang membaca dan mendengarkan cerita atau dongeng sebelum tidur.

 “Umi, malam ini kisah apa lagi yang akan umi ceritakan untukku?” Suara Asyifa terdengar nyaring dan penuh harap.

 “ Tenang sayang umi masih punya banyak kisah yang bagus dan menarik sebagai pengantar tidurmu. Tapi tunggu sebentar ya biar umi rapihkan dulu meja makan dan piring yang baru selesai umi cuci.” Jawab uminya dari ruang makan.

 “ Baik umi. “ Rasa ingin tahu Asyifa tentang kisah yang akan diceritakan uminya membuat ia tidak sabar. 

Langkah Bu Rosyid menghampiri kamar Asyifa terasa lamban karena Asyifa hampir tak sabar menunggunya. Maklum Asyifa paling suka bila Uminya menceritakan berbagai kisah teladan. Bu Rosyid sudah siap dengan buku bacaan tentang betap hebatnya akhlak Rasulullah SAW. Malam ini ia akan berkisah tentang sifat amanah Rasulullah.

 “ Asyifa anak umi yang sholehah, sebelum umi cerita, umi mau tanya dulu boleh?” Bu Rosyid ingin menanyakan apa yang diketahui Asyifa tentang Rasulullah.

 “ Siapa nama ayah Rasulullah? Apa kau masih ingat?” Suara lembut Bu Rosyid mengagatkan Asyifa yang sedang membayangkan kisah berikut yang akan diceritakan uminya malam ini.

 “ Jelas aku ingat umi, nama ayah Rasulullah itu Abdulah Bin…, aku tidak ingat nama Bin siapa, hehehe.” Jawab Asyifa lepas.

 “ Namanya lengkap ayah Rasulullah itu Abdullah Bin Abdul Muttalib. Nah sekarang umi mau bercerita tentang sifat Rasulullah yang harus dimiliki oleh anak umi yang sholehah ini ya! Kau siap menengarkannya Asyifa?” Bu Rosyid masih bertnya padahal Asyifa sudah tidak sabar ingin segera mendengar kisah Rasulullah dan sifat sifatya. Bu Rosyid memulai kisahnya dengan mengenalkan empat sifat Rasulullah yaitu amanah, siddiq, tabliqh dan fathonah. Amanah itu artinya dapat dipercaya.Siddiq artinyaselalu berkata dan berbuat yang benar. Tabligh artinya yang selau menyampaikan dan Fathonah artinya bijaksana. Karena rasulullah memiliki sifat amanah maka prilaku dan tutur kata Rasulullah sangat mulia. Banyak contoh yang diberikan Rasulullah dengan sifatnya sebagai Rasul yang amanah.

 “Asyifa, umi mau beri contoh dari sifat amanahnya Rasulullah ya. Dulu Rasullullah punya seorang sahabat namanya Abdullah bin Abdul Haitsma. Pada suatu hari mereka berjanji akan bertemu di sebuah tempat yang sudah mereka sepakati. Sayangnya Abdullah lupa. Setelah tiga hari barulah shabat Rasulullah itu ingat. Ia pun langsung menuju tempat mereka berjanji. Ya Allah ternyata Rasulullah masih setia menunggu kedatangan sahabatnya yang sudah membuat kesepakatan bersama.Sahabat tersebut sangat malu pada Rasulullah karena telah ingkar janji dan tidak amanah. Sementara Rasulullah tetap memegang janjinya dan setia menunggu sahabatnya sampai datang.” Bu Rosyid melirik Asyifa yang masih semangat mendengarkan cerita ibunya.

 “ Kalau Abi gimana Umi? Apakah pernah tidak amanah?” Tanya Asyifa tiba tiba.

 “ Menurut Umi, Abi itu tergolong ayah yang amanah, karena tidak pernah ingkar janji. Selalu menyampaikan apa yang dipesankan orang untuk disampaikan. Siapapun yang minta tolong pada Abi tidak ada yang pernah dikecewakan, karena Abi sejak kecil sudah diajarkan oleh kakek dan nenekmu bagaimana menjadi anak yang memiliki sifat amanah agar disayang Allah dan juga orang lain.” Bu Rosyid menjawab pertanyaan buah hatinya. 

 “ Tapi Umi kemaren Asyifa di sekolah punya teman yang tidak amanah.” Asyifa menyela cerita uminya. “Lho koq Asyifa tahu kalau temanmu itu tidak amanah?”

 “ Ya tahu lah, Kata Umi kalau amanah itu tidak ingkar janji, dan menyampaikan ketika dimintai tolong temannya. Nah si Linda itu malah sengaja menyembunyikan apa yang seharusnya diberikan pada Amira.” Bu Rosyid jadi berhenti cerita dan kembali bertanya pada Asyifa.

 “ Hmm, umi belum jelas nih, coba cerita lagi gimna itu si Linda dan Amira temanmu?” 

 “ Begini loh Umi, kan Amira minta tolong sama Linda supaya memberikan buku catatan Aura yang dipinjam Amira. Eh sama Linda ngga diberikan malah disembunyikan di laci meja sekolah sampai berhari hari. Waktu ditanya sama Amira Linda menjawab bahwa sudah dikembalikan. Nah Aura yang punya buku mengingatkan Amira agar segera mengembalikan bukunya. Langsung Amira kaget karena merasa sudah mengembalikan dengan minta tolong Linda. Ehh waktu Linda ditanya masalah itu Linda pura pura lupa dia bilang begini; “Yang mana ya? Kapan? Ngga ada tuh bukunya di aku. Begitu Umi jawab Linda. Akhirnya aku ikut jadi saksi Umi, kalau Amira pernah minta tolong sama Linda tapi ngga disampaikan.” Asyifa mengakhiri penjelasannya.

 “Asyifa kau benar, Temanmu itu termasuk yang tidak amanah. Ia sudah mengecewakan temannya. Padahal ia dipercya dan dimintai tolong. Andai ia amanah dan segera menyampaikan pasti Amira dan Aura senang dan berterima kasih. Malaikat juga mencatat amal kebaikannya hari itu.” Bu Rosyid senang karena Asyifa bisa membedakan sifat orang yang amanah dan tidak amanah.

 “Sekarang Umi ceritakan lagi kisah Rasullullah dengan sifat amanahnya itu ya!, Mau?” Kata Bu Rosyid sambil mengelus kepala Asyifa. 

“Nah yang ini kisah ketika Rasulullah mendapat hadiah berupa sebidang tanah yang subur dari sahabatnya Abu Thalhah. Rasulullah menerima pemberian itu dengan hati hati. Rasulullah tidak menguasai ladang yang subur itu secara pribadi atau hanya untuk kepentingan keluarga Rasulullah sendiri, melainkan Rasulullah sebelum memanfaatkannya justru memanggil sanak keluarga dari Abu Thalhah yang tidak mampu dan memberikan ladang tersebut kepada mereka. Dan akhirnya mereka menjadi orang berkehidupan layak tidak miskin lagi. Dengan sifat amanahnya itu Rasulullah bisa menjadi teladan bagi pengikutnya di zamannya." Mata Bu Rosyid berbinar membayangkan betapa mulianya sifat amanah Rasulullah itu. 

 “ Umi, masih ada ngga sifat amanah Rasulullah yang paling hebat?” Asyifa bertanya lagi. “Sebenarnya banyak sekali, tapi nanti kalau kau sudah bisa membaca yang lancar dan guru Agamamu juga mengajarkan kelak kau akan semakin kagum pada pribadi Rasulullah itu. Umi beri satu contoh lagi ya!” 

 “ Rasulullah itu pernah dijadikan sebagai juru damai dari suatu pertikaian gara gara mau meletakkan hajar aswad di sudut Kabbah. Dengan sifat amanah dan tidak ingin melukai atau membuat kaum yang lain marah maka keempat kaum yang bertiaki itu diminta Rasulullah untuk membawa hajar aswad secara bersama sama dengan meletakkan batu itu bada selembar kain lalu diangkap bersama sama oleh kaum yang memperebutakan tadi. Alhamdulillah semua merasa puas dan tidak ada yang merasa menang dan kalah.” Sesekali Bu rosyid melirik Asyifa yang sudah hampir terlelap.

 “ Asyifa jangan tidur dulu sudah hampir selesai kisahnya.” Bu Rosyid menepuk pipi Asyifa dengan penuh kasih sayang. “Karena Rasulullah memiliki sifat mulia salah satunya itu amanah, sudah layak bila Rasulullah mendapat gelar Al Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya, memiliki jiwa yang besar, jujur, patuh, dan memenuhi janji. Dan dalam hadist HR Ahmad dan Abu Daud Rasulullah bersabda.; "Tunaikanlah amanah terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu," 

“ Asyifa dari kisah ini umi berharap kau bisa jadi anak yang sholehah, memiliki sifat amanah, disayang Allah, saudara dan teman teman dan yang terpenting, terus belajar dari berbagai sifat Rasululullah yang berakhlaqul kharimah.” 

“ Amin YRA. Alhamdulillah terima kasih umi untuk kisahnya mala mini. Asyifa masih menunggu kelanjutan sifat Rasulullah yang lain besok malam ya Umi.Sekarang akau mau baca doa sebelum tidur dulu ya.” Ucap Asyifa sambil menahan kantuk.

 Bu Rosyid menyelimuti Asyifa yang terlelap dan meninggalkan kamarnya.

                                                         ******

9 komentar:

  1. Alhamdulillah, Ini Uti buatkan cerita anak khusus buat ortu dan anak yang ingin berakhlak mulia dan membutuhkan keteladanan dari Akhlaknya Rasulullah

    BalasHapus
  2. ahhhhh bisa jd bahan cerita buat keponakanku nih....

    BalasHapus
  3. Makasih sudah mampir, alhamdulillah kalau bermanfaat

    BalasHapus
  4. Bagus ceritanya Uti... Semoga bermanfaat untuk semua.. :)

    BalasHapus
  5. makasi sdh sharing mbak. ceritanya bagus...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.makasih mba@jade sdh singgah smg bermanfaat

      Hapus
  6. Akhlak Rasulullah Saw selayaknya kita teladani ya Mbak
    Terima kasih atas pencerahannya
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh ada Pakde.matur nuwun sampun kepareng mampir.niki belajar ngeblog dgn cernak..sayang cucu.Sal hangat juga dari Solo

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...