HIDUP DI ERA DIGITAL BERSAMA MERDEKA BELAJAR

astutiamudjono.wordpress.com | Rabu, Oktober 11, 2023 |


Oleh Sri Sugiastuti

"Kita memerlukan 4000 tahun untuk berpindah dari penggunaan besi menjadi industri. Kita hanya memerlukan 40 tahun untuk berpindah ke tahap komputer. Dan ke depannya kita hanya memerlukan 4 tahun untuk menjadikan dunia ini berbeda dari sebelumnya. Dan pada akhirnya setiap hari kita akan melihat teknologi yang berbeda."

Pasti dari Anda berkerut saat berselancar di dunia maya dan membaca tentang bergesernya dari Base data ke Big data membuat orang yang hidup di zaman digital harus cerdas dalam banyak hal. Bagaimana agar tidak terjebak dengan berita Hoax, kena prank, atau kejahatan yang berkembang di medsos dan Kejahatan  online lainnya.

Hidup di zaman digital membawa kita pada tatanan dunia yang penuh tantangan persaingan dan ketidakpastian.Tatanan dunia yang penuh tantangan, memiliki sifat dimensi struktur dan watak yang diperkirakan sangat berbeda dengan tantangan saat ini. Gejala dan fenomena yang menunjukkan ke arah perbedaan itu menjadi semakin jelas. 

Perbedaan sifat tantangan yang dimaksud terletak pada kerumitan sekaligus kesulitan pemecahannya sementara itu tantangan yang kita hadapi memiliki ciri multidimensional. Oleh karena itu pendekatan dan pemecahannya harus juga menggunakan cara yang tidak linier atau konvensional serta melibatkan berbagai sumber dan kekuatan yang secara potensial dimiliki.

Struktur tantangan yang bersifat konvensional yang pernah kita hadapi pada waktu yang lalu tidak akan kita temui lagi pada masa yang akan datang ia muncul  berbarengan dengan proses timbulnya tantangan itu sendiri.  Dalam hal ini kemampuan mengantisipasi munculnya tantangan menjadi sangat menentukan arah dan keberhasilan pemecahannya.

Karakter dari tantangan juga berbeda dalam arti ia menjadi makin canggih dan makin sulit untuk dihadapi wataknya menjadi semakin keras akan tetapi lentur.

Untuk menghadapi tantangan yang memiliki watak yang demikian itu diperlukan kemampuan fleksibilitas kognitif afektif yang tinggi yang di tandai oleh ketelitian keorisinalitas pemikiran dan kesabaran serta ketajaman hati nurani dalam mencari alternatif pemecahan.

Tantangan yang kita hadapi dapat bersumber dari inventarisasi pengaruh budaya asing, akan tetapi tidak jarang ia muncul sebagai akibat dari proses perkembangan dan penyadaran serta dinamika kehidupan 

Kenyataanya yang  paling sering terjadi  tantangan itu muncul sebagai akibat dari kombinasi keduanya. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai bidang yang dapat muncul dalam bidang sosial budaya ekonomi politik dan pertahanan keamanan. 

Ia juga dapat muncul dalam bentuk intervensi sebagai atau total pengaburan pengkristalan atau pengendapan dan lain-lain beberapa contoh konkret tantangan yang sekarang sudah sangat terasa gaungnya adalah tantangan berebut peluang makin berkembangnya era keterbukaan makin sempitnya dunia sebagai akibat perkembangan telekomunikasi dan informasi, dimana  makin dihargai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai wahana utama untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin. 

Makin cepatnya perubahan tatanan politik yang sekarang ada dan makin berkembangnya sistem pertahanan keamanan,  disamping itu dalam era global ditandai oleh terjadinya transisi masyarakat agraris sederhana ke arah masyarakat industri maju yang berpenghasilan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia

Tantangan-tantangan ini semua tidak dapat kita atasi dengan jalan yang selama ini kita lakukan. barangkali pendekatan perencanaan pembangunan yang selama ini digunakan juga menjadi tidak relevan.

Bagaimana dengan tantangan merdeka belajar?

Sejak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia membuat kebijakan baru yaitu Merdeka Belajar. Sosialisasi dan gerakannya serentak merata di seluruh Indonesia.  Merdeka Belajar dibentuk untuk memperbaiki mekanisme pendidikan di Indonesia yang terkesan monoton karena tidak sedikit keluhan-keluhan para orang tua terkait dengan metode belajar yang membebankan kepada siswanya dan juga keluhan dari siswa itu sendiri.

Munculnya Konsep merdeka belajar ini untuk mengatasi keluhan-keluhan tersebut dengan berupaya menciptakan  belajar yang bahagia. Dengan adanya
Program Merdeka Belajar yang menfokuskan pada meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini para pendidik dan siswa yang terlibat langsung.

Gerakan ini menuntut tenaga pendidik yang harus bisa menciptakan suasana belajar yang aktif, dan tidak berpatokan pada teori yang terdapat pada buku tetapi mampu mengekspor dari lingkungan di mana siswa berada, mempraktikkan secara langsung sehingga para siswa mempuyai keterampilan kehidupan.

Bila dicermati secara seksama ternyata tidak hanya itu saja. Jujur kalau diamati selama ini orientasi siswa hanya mendengarkan guru mengajar maka sudah saatnya para siswa mampu menjelaskan ide dan materi belajar di depan kelas, di forum ilmiah, dalam diskusi. Pada dasarnya konsep merdeka belajar itu berorentasi pada penerapan HOTS (berpikir tingkat tinggi). Kompetensi HOTS itu terbagi dalam berpikir kritis, kreatif dan inovatif, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan bekerja sama.

Pemerintah berharap dari Merdeka Belajar ini dapat menciptakan hasil belajar siswa yang bukan  hanya paham pada teori tetapi terampil juga di lapangan. Bukan hanya mempersiapkan siswa yang siap melanjutkan ke jenjang berikutnya tapi diharapkan mampu menciptakan peserta didik yang siap menciptakan lapangan pekerjaan.

Dari sini kita dapat melihat bahwa tidak hanya keterampilan siswa yang perlu ditingkatkan tetapi tenaga pendidik harus juga menjadi prioritas penting dalam meningkatkan sumber daya manusia sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan. Tenaga pendidik haruslah tenaga profesional di bidangnya masing-masing guna menunjang tujuan Merdeka Belajar.

Pemerintah harus memberikan perhatian, pelatihan, serta pemahaman terkait dengan proses pembelajaran Merdeka Belajar yang akan dilaksanakan di sekolah masing-masing. Ini terkait dengan konsep awal bahwa Merdeka Belajar adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini pendidik dan peserta didik. Oleh karena itu kunci keberhasilan terletak pada kerja sama stake holder terkait yang menjadi kunci keberhasilan Merdeka Belajar di bangku sekolah

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa sudah saatnya menerima tantangan dengan senyuman. Menjadikan kurikulum Mereka Belajar harus bisa diterapkan secara maksimal sesuai dengan program yang ada  dengan memperhatikan kondisi, potensi dan kembali ke niat para pendidik untuk mencerdaskan anak bangsa.

Surakarta Hadiningrat 05022023

#TantanganFebruariceria 2023
#Temapendidikan
#Harikelima


5 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...