Obat Galau

astutiamudjono.wordpress.com | Minggu, Desember 17, 2023 |

  *Obat Galau*

Oleh: Sri Sugiastuti 

Seseorang yang sedang galau biasanya banyak melakukan sesuatu untuk mengobati rasa galaunya. Akibat galau memang ada tingkatannya dari yang ringan dan sesaat saja, ada juga yang akut hingga mengurung diri dan depresi berat. Solusinya pun berbeda. Ada yang cukup dengan healing, curhat, berdamai dengan hati, maka selesai.

Berbeda dengan tokoh di dalam tulisan ini. Ia justru merasa bertambah wawasan dan ilmu baru tentang  Indifference. Memanfaatkan medsos khususnya berkaitan dengan motivasi  solusi atau berbagai trik sebagai penguatan jiwa yang sedang rapuh dan butuh nutrisi khusus yang berhubungan dengan pencerahan. 

Saat Reel milik akun Hingdranata https://www.facebook.com/reel/878807750319844?s=chYV2B&fs=e&mibextid=6AJuK9
ditayangkan serasa memutar kembali peristiwa yang belum lama ini dialami. Ia terpancing melakukan hal negatif.  Padahal prinsipnya melakukan hal yang negatif tabu baginya. Ia merasa mendapat "Obat Galau" dari tayangan tersebut. Padahal sebelumnya ia menangis tersedu di hadapan Pemilik Arsy. Curhat ke bestienya yang punya background psikologi sudah. Dan memberi penguatan agar menyiapkan hati yang seluas samudera.

Sejak itu ia berusaha menerapkan pesan dari tayangan tersebut. Rasa penasaran dan ingin segera melupakan peristiwa itu mengikutinya. Jujur harus diakui alam bawah sadarnya tidak sesederhana itu. Ia kaget dengan perlakuan yang di luar perkiraannya. Ternyata itu sakit dan sangat mengganggu siklus hidupnya.

Akhirnya ia pun ngulik akun tersebut lebih fokus lagi.  Ratusan komentar dibaca. Ternyata ia tidak sendiri. Di luar sana yang mendapatkan perlakuan lebih parah pun banyak. Ini salah satu jawaban yang sangat menenangkan.
  
_"Thank you gaes untuk semua komen, likes dan follows._
_Sorry tidak bisa jawab satu-satu ya._ _INDIFFERENCE ini tidak harus berarti bersikap negatif atau benci atau sejenisnya._ _Dalam bentuk paling ekstrim memang adalah ‘detaching’, alias tidak berkomunikasi atau tidak berhubungan langsung._ _Tapi kalau memang harus berkomunikasi rutin, caranya_ _hanya tidak terlibat secara rasional dan emosional dalam percakapan dimana mereka_  _terlihat mendominasi dan ingin benar!_  _Ada beberapa pertanyaan dari para sahabat soal kalau yang dihadapi adalah keluarga sendiri,_ _atau atasan misalnya. Di awal interaksi, kita bisa kok beri pendapat, kalau mereka minta._
_Kita bisa mulai dengan bertanya ‘butuh pendapat saya?’. Karena kata ‘butuh’ itu_ _sendiri menguji apakah mereka memang mau bertanya atau tidak butuh._ _Dan ini juga_
 _memancing apakah ego mereka keluar_ _langsung. Dan kalau mereka memang bilang_ _‘tidak’, ya sudah, diam saja. Minimum_ _menguji dengan kata ‘butuh’, memberi kita_ _hak untuk mengatakan ‘saya kira tadi kamu katakan butuh pendapat saya’, seandainya_ _mereka kemudian menyerang pendapat kita. Nah, kalau mereka bilang ‘butuh’, setelah itu kita bicara, dan kita diserang atau disalahkan,_ _di situlah INDIFFERENCE pas. Langsung tarik_ _napas, dan LEPAS dari interaksi dan tidak_ _terlibat secara rasional dan emosional lagi._ _Kalau mau terlibat hanya dalam batas_ _dukungan sebagai bagian tim, boleh-boleh_ _saja. Tapi tidak usah lagi memikirkan_ _perkataan mereka, dan tidak beri muatan_  _emosi apapun. Senang, tidak. Marah, tidak._ _Takut, tidak. Plain, netral, datar.  Ada_ _beberapa sahabat yang menyebut NPD atau_ _sejenisnya. Strategi INDIFFERENCE ini pas kok untuk hadapi NPD. Detachment atau_ _lepaskan diri dari interaksi dengan mereka._ _Kalau tidak bisa lepaskan diri dari interaksi._ _Dan kalau dimintai komentar lanjutan dari interaksi dimana mereka sedang_ _memenangkan atau membenarkan diri lagi,_ _kata-kata seperti ‘terserah kamu’, atau ‘saya_ _sudah beri pendapat saya’, atau ‘itu tadi pendapat saya’ atau sejenisnya, bisa_ _dilemparkan._ _Semoga membantu ya, gaes"._

Penjelasan sang punya akun sangat mudah dipahami.  Masalahnya kita mau ngga move on. Kalau dimintai yang dibutuhkan kita punya ya dikasih. Tidak ada komunikasi atau interaksi ya diam saja. "Emang gue pikirin." Sesimplel itu saja.

Surakarta Hadiningrat, 18 Desember 2023
.

2 komentar:

  1. Obat galau di medsos bisa jadi menjadi galau ya Bun! Intinya kita hrs selalu berhati- hati di mana pun, dan kapan pun. Mksh Bun! Selalu berbagi yang bergizi..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...