Catatan Kecil Tentang Fathimah Az-Zahra (12)

astutiamudjono.wordpress.com | Jumat, Juni 28, 2013 |
The True Story of Muhammad and Khadijah’s Beloved Daughter Fathimah
By: Muhammad Amin

12.Ketika Gonjang Ganjing Penunjukkan Khafilah setelah Nabi Wafat

Hampir setiap malam setelah Rasululllah wafat Ali dan Fathimah . Fathimah mengunjungi warga Madinah dari pintu ke pintu untuk mencari mereka yang adil dan jujur.Fathimah berkata” Wahai manusia, bukankah ayahku telah mengangkat Ali sebagai khalifah atas diri kalian setelah beliau tiada? Apakah kalian lupa perjuangan dan pengorbanannya? Seandainya kalian taati pesan Nabi untuk menyerahkan kendali urusan kalian kepada Ali, niscaya dia akanmembimbing kalian ke jalan yang lurus dan melangkah bersama kalian dengan ajaran Islam yang murni untuk mencapai tujuan-tujuan Rasulullah.

Setelah Rasulullah wafat, derita dan kesedihan keluarga Ali dan Fathimah semakin bertubi-tubi. Tanah Fadak yang diberikan ayahnya kepada mereka diambil oleh Negara. Keluarga Rasulullah mereka anggap tidak layak mendapatkan haknya. Fathimah mendatangi khalifah dan bertanya;” Mengapa engkau mencegahku dari warisan ayahku? Mengapa engkau usir pegawaiku dari Fadak. Padahal Rasulullah telah menjadikannya sebagai milikku berdasarkan perintah AllahSWT.Lalu Ali menghibur Fathimah” Engkau yakin, aku tidak lemah menjunjung agamaku. Engkau yakin aku tidak salah mengambil keputusan. Engkau tahu, apa yang aku berikan kepadamu lebih utama dari yang dirampas darimu, maka mintalah Allah mencukupimu.”

Sebuah doa pernah diucapkan Fathimah: Tuhanku, aku telah menderita kelaparan dan tak mendapatkan apa-apa setelah aku hijrah dari tanah airku.Semua itu di jalanMu, demi menegakkan panji kebenaran, menyebarkan kalimat tauhid, membela orang-orang yang dizalimi, serta menentang kezaliman, ketidakadilan dan para penguasa yang zalim.

 Tiba-tiba, Fathimah teringat janji Rasulullah sebelum wafat; dialah orang pertama yang akan menyusul Nabi. Lantas apa yang akan terjadi pada masa-masa yang akan datang? Jatuh ke tangan siapakah masa depan umat yang dikorbankan? Semangat kebangsawanan, kesukuan dan mental jahiliyah bangkit kembali. Sumpah serapah telah menggeser firman Tuhan, suara suku-suku telah memilih sesepuh Quraisy menjadi menggantikan pilihan Rasulullah.

Meski telah mencapai puncak kekuatannya dan Rasulullah saw diterima, kemudian dicintai dan berkuasa, namun pada detik-detik terakhir kehidupannya, Rasulullah tidak lagi dihormati bahkan di rumahnya sendiri beliau tidak diperkenankan menulis surat wasiat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...