The True Story of Muhammad and Khadijah’s Beloved Daughter Fathimah
By: Muhammad Amin
9.Fathimah sebagai Seorang Istri dan Perjuangannya
Pekerjaan Fathimah bertambah berat. Di rumahnya kini hadir empat orang anak. Kondisi kaum muslimin berangsur membaik, kesejahteraan yang dibangun oleh Rasulullah semakin tampak. Ketika Rasulullah memiliki budak perempuan yang bernama Fidhah, beliau memberikannya pada Fathimah untuk membantu Fathimah.
Fathimah berkata pada ayahnya” Wahai ayah! Biarkan satu hari aku yang melakukan pekerjaan rumahku dan hari berikutnya Fidhah yang melakukannya. Begitulah seterusnya akau bergantian dengannya.”
Senyum manis tersungging di bibir Fathimah. Dia merasakan kasih sayang tak terhingga dari ayahnya, mendapatkan anugerah keistimewaan suaminya yang terhormat, serta meraih kebahagiaan karena anak-anaknya.
Fathimah seakan telah melewati ujian berat, meski dia tahu bahwa selama hidupnya ujian itu tak akan pernah selesai. Namun kehidupan yang layak kini telah dia rasakan meski sesekali kelaparan harus ia hadapi dan setipa saat Fathimah harus siap menolong umat ayahnya yang berada dalam kesulitan.
Suatu hari Ali disuruh Nabi memimpin pasukan melawan orang Yahudi yang menentang Nabi di Khaibar. Ali mampu membuka benteng Khaibar yang kokoh. Orang Yahudi menyerah sebelum bertarung dan mereka memberikan separuh tanah Fadak pada Nabi. Lalu Nabi memberikan tanah Fadak kepada Fathimah. Fadak adalah tanah luas perkebunan kurma dan tempat pengembalaan ternak Nabi yakin di tangan Fathimah hasil keuntungan dari tanah Fadak akan mengalir ke tangan-tangan kaum muslimin yang miskin. Nabi memberikan tanah Fadak kepada Fathimah setelah turun ayat. “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga dekat akan haknya.” (QS. Al Isra:26)
Rasulullah bersabda, “Demi Allah yang jiwanya berada di tangan-Nya! Kelak putriku Fathimah akan melintasi Padang Masyar mengendarai unta seraya menundukkankepala lantaran takut kepada Allah dan kedua matanya memancarkan cahaya Ilahi. Malaikat Jibril berada di sebelah kanan unta itu dan malaikat Mikail di sebelah kiri. Ali berada di depan, sedangkan Hasan dan Husein mengikuti mereka di belakang. Allah SWT senantiasa menjaga dan memelihara Fathimah, sampai melewati padang Masyar. Pada saat itulah terdengar seruan dari sisi Allah SWT, ‘Wahai seluruh makhluk, pejamkan mata kalian dan tunduklah kepala kalian!Inilah Fathimah,putri Nabi kalian, istri Ali Imam kalian, serta ibu Hasan dan Husein.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar