Alhamdulillah berkat campur
tangan Allah hati ini digerakkan untuk belajar secara online. Seumur umur saya
baru sekali ini ikut belajar online berbayar. Kalau yang untuk bisnis se kelas
Oriflame saya pernah ikut tapi karena tidak berjodoh ya tidak berkembang. Nah
yang kemaren senin saya belajar itu tentang menulis Memoar yang diadakan oleh
komunitas keren yang ada di sosmed. Saya
ingin berbagi apa yang saya dapat buat teman teman yang mungkin punya passion
yang sama dengan saya. Semoga tulisan singkat dan jauh dari sempurna minimal
bisa memotivasi diri saya dan juga man
teman untuk semangat dan semangat dan tak pernah ngelokro (putus asa ) untuk
menulis dan meningkat kemampuan menulisnya.
Konon info yang saya dapat dari
nara sumber genre momoar lagi booming
nih tapi bukan di Indonesia melainkan di negerinya Om Barak Obama. Sebabnya apa
ya? Pasti ingin tau dong! Ya karena di sana orang lebih leluasa mengungkapkan
atau menuliskan fakta secara jujur, tidak direkayasa dan kembali ke niatnya
ketika ia menulis, apakah ingin mengenang seseorang, memotivasi atau mungkin
memberi pesan moral dan bisa dijadikan
cermin kehidupan. Tulisan yang seperti itu banyak peminatnya karena bukan hoax
melainkan kisah nyata (true story ) walau kadang nama tokoh dan tempat
disamarkan.
Nara
sumber saya juga kasih bocoran bahwa kekuatan tulisan atau genre memoir ada pada
daya inspirasi dan pengalaman pribadi dari sang tokoh. Tulisan seperti ini punya
daya tarik untuk mengikat emosi pembaca. Siapa saja bisa menulis memoir apakah
dia tokoh terkenal atau “orang biasa”. Singkatnya orang yang memiliki
pengalaman dahsyat atau bagaimana ia bisa lolos dari musibah atau kesulitan
yang mencekam patut dijadikan tulisan berlebel memoir. Contohnya buku berjudul All Gone. Itu bererita
tentang bagaimana pengalaman seorang anak ketika ibunya menderita dementia
(kehilangan memori/pikun). Nah di sana ada pengalaman yang luar biasa ketika
menghadapi seorang ibu yang mengidap penyakit tersebut.
Lebih
detailnya bisa dikatakan bahwa memoir itu penggalan kisah nyata dari seseorang yang
dituangkan dalam bentuk tulisan dan ini masuk katagori non fiksi ya. Misalnya
buku yang baru saya pinjam dari perpus Ganesa Solo yang berjudul “ Dahlan Juga
Manusia “ yang ditulis oleh mantan wartawati Jawa Pos Siti Nasyi’ah. Buku itu
berkisah pengalamannya bersama pemilik Jawa Pos ketika ia magang dan
mendapatkan banyak ilmu tentang jurnalistik. Maka dalam cover buku itu tertulis
“Pengalaman Pribadi Mengenal Dahlan Iskan.”
Genre
memoir itu biasanya menyoroti satu tema jadi beda banget sama biografi yang
berkisah dari mulai lahir hingga uzur. Tulisan itu juga punya crri yang
mengajak pembaca terlibat langsung dalam peristiwa itu seakan sedang berada
dalam kondisi dan posisi seperti penulis atau tokohnya. Memoar biasanya sarat dengan renungan,
intropeksi atau reflesksi diri. Dan yang paling penting ada yang jadi anti
klimak, dimana ada titik balik (turning point) dari peristiwa yang dialami si
tokoh/penulis.
Nah
kalau sudah paham dengan jenis tulisan memaor pasti dengan mudah sudah bisa
menentukan tema dan menulisnya. Tema apa yang mau dijadikan tulisan yang
sekiranya bisa jadi motivasi atau inspirasi bagi pembaca. Cukup jelas dan
mudahkan mengenalnya dan cara berlatihnya bisa dengan ngulik diary yang sering
kita isi dengan kejadian kejadian yang pernah kita alami.
Bagi
yang sudah rajin nulis diary untuk dikembangkan jadi tulisan yang bergenre memoir
peluangnya besar. Tinggal dipoles dan berlatih menulis (hehehe). Karena dari
tulisan di diary merangsang daya ingat pada kenangan, kejadian, atau kegundahan
saat itu yang bisa diceritakan kembali. Atau cara sederhana lainnya adalah
dengan mengamati album foto jadul yang kita miliki. Yuk kita prkatekan.!!!
waaa..Uti... terima kasih ilmunya.. :)
BalasHapusAlhamdulillah mba Arin. Ini pengalaman pertama Uti belajar online. Inshaallah nanti dilanjut lagi..infonya
HapusWah...informatif sekali Uti...berarti diary yang saya tulis mungkin bisa dibuat jadi semacam memoar ya...
BalasHapusSangat bisa mba Rahma, karena dari diary lebih mudah dikembangkan jadi buku genre memoar di mana nantinya ada pengalaman dan titik balik yang bisa menginspirasi
HapusAlhamdulilah dapat ilmu baru dari Uti. Jadi tahuu tulisan memoar itu seperti apa. Makasih Uti sudah berbagi.
BalasHapusMaasih mba Ety sudah singga. silahkan buat tulisan dengan genre memoir
Hapussuper duper kerren sharing info nya ini meskipun saya bukan seorang pnulis tapi setelah baca ini jadi kepengen banget memperdalam tentang tulis menulis ini..selama ini cuma nulis diary nulis status dan catatan di fb..
BalasHapusi will learn from this blog
Yes please mba @Hanur you can do it. Thanks for yr drop by here... muachh.
HapusHehe...belajar online bagi Bunda agak sulit, maksudnya sulit dalam mengatur waktu berkenaan tugas Bunda sebagai MC tuh. Terkadang lagi asyik belajar, eee...cucu maksa mau pake komputernya, qiqiqiii...urung deh kursus online yang pake syarat yang "mangkir" di drop-out, huhuhu...
BalasHapusAh.. Bunda kan tulisannya sudah keren.. kl saya masih harus belajar nih. mKasih sudah mampir
Hapusterimakasih Bunda, keren :)
BalasHapusMba Zaa, ini just sharing siapa tahu bis menginspirasi tuk orang lain
BalasHapusJadi, ini berbeda dengan buku biografi nggih Bu, sungguh ini yang perlu dicatat. Ada satu tema menarik yang mesti dibangun dan disuguhkan kepada pembaca :)
BalasHapusya seperti itu.. ust.. ini naskah memoarnya sudah hampir jadi.
Hapusbaru tau nih ttg memoir. makasih ilmunya :)
BalasHapusMba santi itu kemaren hasil belajar memoar bareng Mba Juli.
HapusMakasih sudah singgah
Ternyata banyak untungnya kalau curhat di blog ya ibu...sayangnya dulu saya sering nulisnya di buku saja dan sekarang bukunya tak tau dimana...
BalasHapusTerima kasih ilmunya ibu 🙏
Bagus banget bu.. Indah warnanya, sy jg ingin bisa blog berwarna seperti ini bunda
BalasHapusBagus banget bu.. Indah warnanya, sy jg ingin bisa blog berwarna seperti ini bunda
BalasHapusTulisan th 2015
BalasHapusUdah bagus gitu bun...
Mengalir dan enak bgt bacanya
Jadi tahu apa itu memoar
Terima kasih bunda
keren euy
BalasHapusBunda orangnya konsisten, punya blog dari 2015 bahkan sebelumnya dan masih eksis sampai sekarang. La saya timbul tenggelam bun. Padahal 2015 sudah ada blog. Baru setelah gabung denga bunda dan om jay termasuk RVL baru lanjut. Terima kasih bun, semoga bunda selalu sehat. Aamiin YRA
BalasHapusSaya blogx belum seminggu...masih pontang panting atur waktu he he
BalasHapusSaya blogx belum seminggu...masih pontang panting atur waktu he he
BalasHapusTerimakasih bnyak ilmu tips menulisnya, jadi mau menulis lg nih
BalasHapusMeskipun ini tulisan lama dan baru sy baca, belum ada kata terlambat utk memulai sesuatu yg baru.. Trims
BalasHapus